Berbagai Jenis Gagang atau Handel Keris Pusaka
Gagang Keris Jawa dan Luar Jawa - Gagang Keris atau sering disebut Deder Keris memiliki berbagai macam bentuk, bahan pembuatannya juga beragam, mulai dari kayu. logam, gading, tulang hewan, tanduk, sampai fiber. Fungsi hulu keris adalah sebagai tempat genggaman yang ditancapi pesi bilah keris. Bentuk hulu keris mengandung maksud/harapan tertentu bagi pemakainya. Hal ini berkaitan dengan kepercayaan yang bersangkutan misalnya :
- Bentuk patung melambangkan kesaktian dan perlindungan
- Bentuk kelopak bunga atau daun teratai melambangkan ketuhanan atau kesucian
- Bentuk tokoh wayng melambangkan sifat tokoh yang digambarkan, misalkan tokoh Semar mengandung harapan agar pemakainya bersifat seperti tokoh sepuh Semar.
- Bentuk hewan melambangkan harapan agar pemakainya mendapat perlindungan agar selamat.
- Bentuk burung melambangkan dunia atas dan keselatan dan masih banyak lagi tafsir-tafsir lainnya.
Yang jelas bentuk ukiran itu bermaksud untuk menambahkan keindahan, kesucian dan kharisma keris. Bentuk ukurin yang paling tua adalah ukiran yang menyatu dengan bilahnya. Orang Barat menyebut keris dengan ukiran yang menyatu dengan bilah dengan istilah keris Majapahit. Ukiran keris demikian biasanya berbentuk area orang-orangan baik dalam posisi jongkok maupun dalam kedudukan bersedakep. Penamaan tersebut kurang benar karena belum tentu keris dengan ukiran menyatu dengan bilah buatan jaman Majapahit.
Penampilan luar sebuah ukiran mempunyai nilai tersendiri bagi sebuah keris. Misalnya, ukiran Jengker yaitu ukiran dengan gambaran garis-garis sejajar cincin melingkari ukiran mendapatkan penghargaan lebih dari pada ukiran tanpa jengker. Ada lagi ukiran Kendhit ialah ukiran yang bagian tengahnya dihias dengan cincin Kendhit. Konon keris dengan ukiran kendhit ini bertuah keselamatan dan bila dipakai pada saat punya hajat, bisa mengikat para tamunya hingga mereka belum pamit pulang bila belum dipersilahkan.
Begitu juga dengan ukiran-ukiran yang batang tubuhnya mengandung mata kayu disebut Unyeng, dinilai memiliki tuah tertentu bagi pemakainya. Unyeng biasanya terdapat pada ukiran kayu kemuning dan tayuman. Mata kayu yang berbentuk pusar-pusar ini jika terletak di punggung ukiran dinamakan Satriya Wibawa yang dipercaya memiliki khasiat kewibawaan, apa yang dikatakan selalu di dengar orang lain.
Dikatakan Satriya Kinayungan (Pinayungan) bilamana mata kayu itu berjumlah dua buat terletak di tengah-tengah punggung ukiran dengan posisi bawah-atas. Unyeng begitu dipercaya dapat menambah wibawa pemakainya dan selalu selamat dalam peperangan. Kecuali itu pemilik keris dengan ukiran Satriya Kinayungan dipercaya selalu disayang oleh atasannya, pemimpinnya atau raja bilamana ia menjadi abdi dalem keraton.
Unyeng Satriya Kembar (Satriya Sakembaran) adalah penamaan dua unyeng yang terletak sejajar di punggung ukiran. Unyeng demikian dipercaya bertuah derajat dan pangkat artinya ia bisa cepat mengangkat derajat dan pangkat pemiliknya. Yang istimewa adalah Unyeng Sotya ialah mata kayu yang berada di bagian dahi (bathuk) ukiran. Unyeng semacam ini dipercaya bertuah memiliki firasat jika akan terjadi sesuatu dan pandai memilih teman. Di masa dulu keris dengan unyeng Sotya ini banyak dicari para pedagang karena dianggap dapat mempertinggi firasat dagannya hingga dapat mengantarnya ke tingkat orang berharta. Orang ini disebut kuwat sugih lan kuat kebandhan
Unyeng Asmaradana adalah penamaan mata kayu yang terletak di tengah bagian cethik ukiran. Unyeng semacam ini dipercaya dapat menarik wanita/lelaki dan kuat menyimpan simpanan tanpa diketahui oleh anggota keluarganya.
Lain lagi yang disebut Unyeng Wetengan yaitu mata kayu yang berada di bagian tengah ukiran. Unyeng ini juga sering disebut Unyeng Sinaroja, dipercaya unyeng demikian bertuah kerejekian artinya mudah mencari rejeki. Ibaratnya "ora kurang sandhang pangane, lumintu rejekine".
Jika dirangkum jenis-jenis Unyeng tersebut diatas adalah : Unyeng Satriya Wibawa, Unyeng Satria Kinayungan, Unyeng Satriya Kembar, Unyeng Sotya, Unyeng Asmaradana, Unyeng Satriya Sinaroja (Unyeng Wetengan). Versi lain menyebutkan, Unyeng yang terletak di punggung ukiran dinamakan Unyeng Gendhong, Unyeng yang berada di dahi atau ubun-ubun dinamakan Unyeng Sunggi, Unyeng Bopong adalah penamaan Unyeng yang berada di bagian Weteng atau perut ukiran. Bagi pecinta keris yang fanatik terhadap tuah yang dianggap top khasiatnya adalah Unyeng Sunggi karena dipercaya dapat mengangkat derajat pemiliknya baik di dalam masyarakat maupun ekonominya.
Gagang Keris Yogyakarta
Gagang Keris Surakarta
Gagang Keris Bali
Gagang Keris Madura
Gagang Keris Sumatra
Gagang Keris Cirebon
Gagang Keris Ukiran Klasik
0 Response to "Berbagai Jenis Gagang atau Handel Keris Pusaka"
Post a Comment