Cara Merawan dan Memelihara Keris Pusaka Secara Isoteris
Cara Memelihara Isi Keris/khodam Keris
Hampir semua peminat esoteris keris berpendapat bahwa wewangian mempunyai peran besar dalam memelihara isi keris. Sebagian lainnya lebih merinci pendapatnya, bahwa wewangian itu memperpeka hubungan antara keris dengan pemiliknya. Tentang hal ini, berbagai keterangan menyimpulkan bahwa wewangian memang ada manfaatnya bagi sebilah keris. Dalam hal ini, selain manfaat langsung dengan isi keris (khodam keris), juga bermanfaat bagi si pemilik (secara mistik) untuk menerima rangsang isi keris itu. Yang dimaksud dengan wewangian meliputi bau kemenyan, bau minyak, dan bau kembang segar. Jenis wewangian itu :
- Bau minyak cendana cocok untuk keris dan tosan aji yang memiliki tuah guna memelihara keselamatan, ketentraman, dan stabilitas.
- Bau bunga melati, baik berupa minyak atau bunga segar, cocok untuk keris dan tosan aji yang mempunyai tuah untuk sesuatu cita-cita (gegayuhan), atau memperbaiki karakter pemiliknya, misalnya keris yang mempunyai tuah menambah keberanian, atau memperluwes pergaulan, keris untuk pedagang dll.
- Bau bunga kenanga, baik berupa minyak atau bunga segar, cocok untuk keris dan tosan aji yang memiliki tuah untuk menolak sesuatu pengaruh jahat, misalnya yang berfungsi sebagai anti guna-guna, menyingkirkan gangguan binatang buas, penangkal bahaya, dan lain-lain.
Tetapi para pecinta keris pada umumnya mencampurkan ketiga jenis wewangian itu sekaligus. Hal ini dilakukan hanya agar praktis dalam memakainya, karena itu pula maka minyak keris dibuat orang dengan mencampurkan berbagai minyak wewangian ditambah minyak gandapura untuk pengawetan dan minyak kelapa sebagai mediatornya.
Pemeliharaan keris dengan memberikan wewangian berlaku baik untuk keris dan tosan aji yang berisi berkah, maupun isi lainnya dan mengolesi permukaan bilah keris atau tosan ajinya dengan minyak keris yang wangi, juga baik segi eksoteri. Lapisan minyak pada permukaan bilah keris akan menambah keindahan pamor secara maksimal. Selain itu, minyak keris juga membantu mengawetkan, karena ikut mencegah persinggungan langsung antara pemukaan bilah keris dengan kelembapan udara. Dan karena minyak yang digunakan sering sekali tengik, campuran minyak cendana, melati, kenanga, atau wewangian lain, akan mengalahkan bau tengik pada minyak yang telah lama.
Keris yang berisi jin, umumnya dipelihara dengan cara memberikan sesaji, daharan atau caosan. Umumnya, selain kembang dan kemenyan, disediakan pula beberapa jenis makanan, minuman, dan bahkan rokok, dan atau candu. Kadangkala sesaji itu masih dilengkapi dengan gula aren, dua butir kelapa gading dan lain-lain. Penyediaan sesaji ini dilakukan pada hari-hari tertentu yang biasanya diketahui oleh pemilik keris atau tosan aji itu.
Membuang Isi Keris/khodam keris
Membuang isi keris hanya dapat dilakukan pada keris-keris yang berisi jin atau isian secara induksi. Sedangkan keris yang isinya berkah, mustahil dapat dibuang atau diambil, tentu saja kecuali kalau Tuhan yang menghendaki. Keris yang berisi jin dapat dapat dibuang dengan cara tertentu oleh orang yang menguasai ilmu untuk maksud itu. Sarana yang harus disediakan antara lain daun sirih "temu rose", kembang telon dan sedikit kemenyan. Dengan mantera tertentu, isi keris yang berupa jin itu dapat disuruh pergi untuk diminta pindah.
Bagi orang awam, menyuruh pergi isi keris yang berupa jin pun dapat dilakukan. Caranya jauh lebih gampang, tetapi prosesnya memakan waktu lebih lama. Sarana yang digunakan adalah kupasan jeruk nipis yang dikeringkan. Setelah cukup kering, kupasan kulit jeruk nipis (jeruk pecel) itu ditaruh pada selembar kain, lalu bilah keris (dalam keadaan telanjang atau ligan) dibungkus kain itu.
Cara ini pada dasarnya membuat jin yang menghuni keris itu menjadi tak kerasan, dan pergi dengan sendirinya. Jika bau kemenyan disukai jin, maka bau kulit jeruk nipis tak disukai. Kupasan kulit jeruk nipis itu dikeringkan lebih dahulu, hanya dengan maksud dapat tahan lama. Sebab jika tidak, kupasan kulit jeruk nipis itu bisa saja busuk atau terjangkit jamur, sehingga aroma yang keluar menjadi lain. Namun bilamana Anda tergolong rajin, bisa saja menggunakan kupasan kulit jeruk nipis yang belum dijemur, tetapi harus menggantinya setiap hari. Dari pengalaman, dengan cara seperti itu, pada umumnya jin penghuni keris akan pergi setelah diberi kupasan kulit jeruk sekitar satu sampai tiga minggu.
0 Response to "Cara Merawan dan Memelihara Keris Pusaka Secara Isoteris"
Post a Comment